Mantapkan Koordinasi dan Sinergi, Kantor Imigrasi Kelas I Manado gelar Rakor dengan Stakeholder Band

Kanim Manado menggelar Rapat Koordinasi di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Rakor yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Oktober 2018 turut dihadiri GM PT. Angkasa Pura I, GM Airnav pimpinan instansi pemerintah yakni Kantor Otoritas Bandara, Kantor Bea dan Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Karantina Pertanian, Polsek Bandara, AURI, dan pimpinan maskapai antara lain Silk Air, Lion Air, Citilink, bersama ground handling terkait, serta undangan khusus Kadis Pariwisata Prov Sulut dan Stafsus Gubernur Bid Pariwisata.
"Hari ini kami melaksanakan rakor sebagai upaya memperkokoh koordinasi dan mempererat sinergitas antara Kanim Manado dan instansi terkait di bandara. Kami menyadari bahwa tugas yang kami lakukan dalam memberikan pelayanan keimigrasian dan penegakan hukum di senantiasa bersentuhan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi intansi lain sehingga diperlukan kerja sama dan saling mendukung demi pencapaian kinerja yang semakin baik, ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Manado, Friece Sumolang
Friece Sumolang menambahkan bahwa pada kesempatan ini juga turut mengundang Kadis Pariwisata Sulut dan Stafsus Gubernur Bid. Pariwisata sebagai bagian dari upaya mendukung program pariwisata OD-SK yakni mendatangkan turis dari kota-kota di China.
Berdasarkan data perlintasan keimigrasian yang dikelola dalam suatu Sistem Informasi Keimigrasian (SIMKIM), jumlah orang yang masuk melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Samrat selama 2018 sebanyak 112.559 dengan jumlah khusus orang asing telah diatas angka 100.500 orang. Dari angka ini tergambar bahwa target pemprov untuk mendatangkan 120.000 turis dapat dicapai dengan kerja maksimal segenap pihak.
Adapun usaha maksimal melayani turis yang datang sehingga mencapai peningkatan yang signifikan haru dibarengi dengan pendekatan keamanan sehingga menjamin bahwa orang yang masuk ke Indonesia tidak membahayakan keamanan dan ketertiban.
"Jadi dalam kesempatan rakor ini, kami juga menginisiasi rencana pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing Bandar Udara Samrat. Tim ini diharapkan akan bekerja bersama memastikan bahwa Bandara Samrat sebagai pintu gerbang di ujung utara Indonesia dapat menangkal setiap potensi kejahatan yang dilakukan orang asing. Kita menyadari bahwa kejahatan lintas negara dapat mengancam kedaulatan sehingga menjadi perhatian serius kami," ujar Friece Sumolang